Tips Latihan Downhill: Tak Harus Di Trek, Bisa Dilakukan Di Mana Saja

Tips Latihan Downhill: Tak Harus Di Trek, Bisa Dilakukan Di Mana Saja

Home » Stories » Tips Latihan Downhill: Tak Harus Di Trek, Bisa Dilakukan Di Mana Saja
Boyo Maladi | 09 July 2020

Ternyata latihan downhill itu bisa dilakukan di mana saja. Enggak harus dilakukan di trek tertentu. Tapi bisa dilakukan di mana saja. “Sebab untuk pemula, latihan dasar downhill itu pada dasarnya sama dengan BMX. Jadi bisa dilakukan di trek BMX yang lebih mudah ditemukan,” buka Khoiful Mukhib, atlet downhill 76 Team dengan segudang prestasi, di antaranya Juara Nasional 2018, Peraih Emas Asian Games 2018, yang sekarang ini menempati urutan ke-40 dunia UCI (Union Cycliste Internationale).

Nah kebetulan, sebelum nyemplung ke downhill, pria kelahiran Jepara 15 Desember 1990 ini mengawali kariernya di BMX.

“Dari pengalaman inilah, saya sarankan untuk atlet pemula Downhill untuk latihan teknik BMX terlebih dahulu. Sebab pada dasarnya antara teknik BMX dan Downhill itu tidak jauh berbeda. Sama-sama mengandalkan teknik Bunny Hop dan Jumping. Paling yang membedakan di Downhill ada teknik Cornering yang bisa dipelajari kemudian secara terpisah,” jelentreh Mukhib yang biasa latihan BMX 4 – 5 kali dalam 1 minggu.

Ketika ditanya lebih jauh soal tujuan dari latihan teknik Bunny Hop, Mukhib menjelaskan, teknik ini bisa dibilang sebagai latihan teknik dasar untuk pemula, untuk latihan berikutnya yaitu jumping.

“Tujuannya untuk melatih keseimbangan tangan kiri - kanan, dan angkat sepeda (agar melayang di udara). Untuk itu, latihan bisa dilakukan di jalan datar, sebab bagi pemula yang pertama perlu untuk dilatih adalah loncatan-loncatan rendah,” terang Mukhib.

Setelah itu, latihan bisa dilanjutkan dengan jumping melewati table top (jumpingan kotak), dan double top dengan ketinggian antara 40 – 50 cm. Baru setelah itu masuk ke latihan yang lebih technical, yaitu cornering atau menikung melewati berem.

“Kenapa dibilang lebih technical karena atlet pemula Downhill biasanya masih tidak tahu titik pengereman yang benar saat cornering,” kata Mukhib serius. “Ingat, tidak boleh melakukan pengeremam di berem! Pengereman harus dilakukan sebelum masuk berem, supaya waktu tidak banyak terbuang, dan badan tidak membuang ke arah berlawanan tikungan.”

Baca Juga: Khoiful Mukhib Masuk 40 Besar Dunia

Selain itu Mukhib berpesan, posisi kaki juga sangat penting diperhatikan. “Untuk tikungan ke kiri atau left cornering, posisi kaki kanan ada di bawah crank, sementara kaki kiri ada di atas, Begitu pula sebaliknya untuk right cornering. Dan ini berlaku untuk tikungan U maupun L,” tunjuk Mukhib.

Beda dengan tikungan cepat atau fast cornering yang bisa dilahap dengan posisi kaki kanan dan kiri sejajar crank.

Nah latihan cornering ini memang butuh trek khusus. “Ya memang harus dilatih sekalian latihan mental dan nyali, sambil mengenal trek landai maupun curam dengan rock garden ataupun root garden,” pesan Mukhib.

Tak kalah pentingnya adalah dengan sesering mungkin mengikuti kompetisi. “Tujuannya untuk memperbanyak jam terbang. Sebab rasanya beda antara latihan dengan bertanding,” tutup Mukhib.

Latihan Fisik

Tak kalah pentingnya adalah latihan fisik. Nah menariknya, bagi atlet pemula latihan fisik ini dilakukan sendiri di rumah. Tidak perlu di gym.

“Sebab latihan fisik yang diperlukan atlet pemula Downhill cuma gerakan badan saja, tanpa beban. Seperti push up, sit up, dan pull up,” kata Mukhib.

Tujuan latihan fisik ini adalah untuk melatih upper body dengan porsi lebih banyak, dan juga kaki. “Yang perlu diingat, bagi atlet pemula tidak disarankan latihan beban. Sebab usia atlet pemula biasanya di bawah 16 tahun, dan ini adalah masa pertumbuhan. Beda dengan latihan fisik atlet elit yang menggunakan latihan beban.” (BM)



MORE STORIES