Tommy Salim Lebih Percaya Nyali Ketimbang Pembalap Rainmaster

Tommy Salim Lebih Percaya Nyali Ketimbang Pembalap Rainmaster

Home » Stories » Tommy Salim Lebih Percaya Nyali Ketimbang Pembalap Rainmaster
Boyo Maladi | 16 January 2021

Bagi pembalap pemula, tidak mudah untuk hadapi perubahan cuaca ketika balap berlangsung. Perubahan suhu udara dan lintasan, dengan permukaan aspal yang berubah dari kering ke basah, apalagi tergenang air akan membawa banyak masalah ke pengendalian motor.

“Pastinya akan muncul banyak masalah. Yang paling ditakutkan ketika kondisi balap berubah dari kering ke basah atau hujan adalah kita tidak ada kesempatan ganti ban. Pakai ban kering dengan tekanan udara yang keras pada lintasan basah tentu akan mudah terpeleset,” buka buka Tommy Salim, pembalap Surabaya yang tergabung dalam 76Rider Super Moto (SM) Squad, sambil menjelaskan, di balap supermoto tidak ada kesempatan masuk pit untuk ganti motor seperti di MotoGP.

Lebih lanjut Tommy menuturkan, biasanya masalah terjadi di tikungan. “Karena hujan, pembalap kehilangan fokus, konsentrasi, dan rasa percaya diri. Jika ini terjadi, mereka akan kehilangan feeling motornya. Akibatnya, ngerem terlalu kuatlah, ngegas terlalu cepatlah, sehingga terpeleset di tikungan,” tutur Tommy.

Lantas bagaimana cara menghadapi kondisi seperti ini? Tommy yang punya banyak pengalaman dalam kondisi seperti ini mengatakan, pertama pembalap harus tetap tenang, fokus dan percaya diri.

“Kemudian perlahan ubah cara pengereman dan buka gas. Jangan terlalu kuat atau mendadak. Lakukan dengan smooth. Pokoknya bawa motor harus sabar dan halus banget,” tutur Tommy yang enggak percaya dengan sebutan rainmaster pada pembalap.

“Menurut saya, nggak ada itu rainmaster, semua sama saja. Bisa cepat di trek basah atau hujan itu tergantung feeling, skill, dan nyali aja,” senyum Tommy.

Bicara soal feeling saat wet race ini menurut Tommy bisa dilatih. “Perasaan kita dengan engine brake motor misalnya, itu bisa dilatih,” ujar Tommy kepada 76Rider.

Pertama tentukan titik pengereman yang aman dan main smooth aja. Kalau sudah bisa, coba majukan titik pengereman lagi dan lagi.

“Nah kalau sudah percaya diri, akan muncul nyali sehingga kita terlihat cepat di lintasan basah,” ujar Tommy sambil kasih semangat siapa saja bisa jadi rainmaster.

Begitu pula dengan buka gas. Ini pun bisa dilatih kira-kira dengan cara serupa dengan melatih feeling terhadap engine brake. “Jangan lupa dengan racing line. Harus rapi dan enggak bisa sembarangan,” pesan Tommy.

Kalau sudah terlatih menghadapi kondisi wet race seperti ini, menurut Tommy, seorang pembalap akan tetap tenang ketika hujan turun sebelum atau ketika balap berlangsung.

Lap-lap pertama biasanya semua pembalap akan hati-hati sambil adaptasi dan pelajari kondisi trek, handling motor, dan lain sebagainya. Baru setelah lap kedua atau ketiga, mereka akan dapatkan feeling motor.

“Nah ketika dapat feeling motor ini, pembalap baru berani lebih kencang lagi. Tapi kalau nggak dapat feeling, main aman dan konstan aja,” pesan Tommy sambil menutup perbincangan dengan 76Rider. (BM)



MORE STORIES