Ketika 76Rider bertanya kepada M. Zulmi, jenis latihan seperti apa di motocross yang sangat penting baginya untuk meningkatkan performa saat bertanding. Arek Buduran, Sidoarjo yang tercatat sebagai jawara Kejurnas Motocross PTX dan Kejurprov Jatim kelas MX 2 Junior B 2019 ini langsung menjawab, “Sparing partner!”.
Lebih lanjut, Zulmi yang juga adalah runner up Kejurnas Motocross kelas MX 2 Novice 2017 ini mengatakan, ada banyak jenis latihan di motocross yang berguna untuk meningkatkan performa saat bertanding.
Baca Juga: Di Balik Kesuksesan Kolaborasi Agha dan Zulmi
“Saat latihan bareng, ketika kita berada di belakang pembalap senior, kita bisa melihat trik mereka saat jumping, cornering, dan lain sebagainya. Sebaliknya, ketika berada di depan mereka, kita bisa melatih mental karena nggak gampang lho dikuntit pembalap senior itu. Kalau mental nggak kuat, seringkali kita grogi, karena under pressure. Dan kalau sudah enggak tenang begini, kita jadi enggak fokus, sehingga teknik balap belepotan, dan tenaga terkuras, bisa jatuh! “ beber Zulmi.
Untuk itu, satu-satunya cara menurut Zulmi adalah dengan membiasakan diri. “Caranya ya membiasakan diri latihan bareng pembalap senior,” tukas Zulmi yang kerap berlatih bersama Agha, Lantian Juan, Raffi Ade, dan masih banyak lagi di sirkuit Brigif XVI Wirayudha, Gunung Klotok, Kediri.
Sebagai info, sirkuit ini adalah tempat berlatih pembalap, termasuk Zulmi yang menjadi siswa di Nugroho Motocross Training (NMT) yang punya base camp di Kediri.
Baca Juga: Introducing 76Rider MX Squad
Karena alasan punya banyak teman berlatih dan punya fasilitas standar nasional inilah, Zulmi memilih untuk terus sekolah motocross di NMT ini, meskipun sudah menginjak tahun yang ke-7 (sejak 2013). “Selagi mau nimba ilmu ya nggak ada habisnya,” tukas Zulmi.
Kembali ke sparing partner tadi, usai latihan bareng biasanya Zulmi mengaku mendapatkan review performanya. “Biasanya mentor kita akan menunjukkan kesalahan yang kita lakukan, dan bagaimana cara yang benar. Cara seperti ini yang menurut saya sangat bermanfaat untuk mengembangkan skill dan gembleng mental. Beda banget kalau latihan sendiri. Kita nggak ada acuan pembanding. Kayaknya sudah cepat, padahal belum…” (BM)