KTM Elektra, Motor Trail Elektrik Bikinan Bengkel Malang!

KTM Elektra, Motor Trail Elektrik Bikinan Bengkel Malang!

Home » Stories » KTM Elektra, Motor Trail Elektrik Bikinan Bengkel Malang!
Boyo Maladi | 08 March 2024

KTM 250 EXC Six Days two stroke tahun 2017 ini adalah salah satu project dari bengkel konversi motor listrik bersertifikasi di Malang, yakni Elektra dan Roda Listrik, yang berada di bawah naungan Kosmik atau Komunitas Motor Listrik di Indonesia.

Menariknya lagi, karena punya ketertarikan yang sama di dunia balap dan extreme sports, beberapa bengkel konversi motor listrik di Malang ini kemudian membentuk tim yang khusus melakukan riset dan pengembangan di arena kompetisi, bernama Tim Senyap.

"Tim Senyap adalah kumpulan bengkel yang kebanyakan ada di Malang, yakni Elektra, Roda Listrik, dan Hart Performance, serta dan ada lagi bengkel Markotop di Cilacap, yang menangani konversi dari motor konvensional bahan bakar bensin ke elektrik, yang berdiri akhir 2023 kemarin," buka Rendy Vananda selaku manajer Tim Senyap.

"Kami punya visi yang sama, yakni menunjukkan ke semua orang, bahwa motor listrik itu enggak selemah yang mereka bayangkan," lanjut Rendy.

Dan cara paling tepat untuk mewujudkan visi itu adalah membawa motor listrik ke lintasan balap dan kompetisi, seperti drag race, road race, hingga motocross.

Kembali ke KTM Project, Rendy selaku owner dari Elektra yang motornya pernah beberapa kali merebut juara di arena drag race mengatakan, motor ini dipersiapkan untuk berkompetisi di motocross dan juga bisa dipakai untuk trail adventure atau trabasan.

"Harusnya akhir Februari kemarin sudah jadi, tapi waktu dicoba, masih terlalu liar. Perlu mencari-cari gear ratio yang pas supaya nggak terlalu liar. Padahal kemarin sudah turun sampai gear 40. Tapi masih liar," kata Rendy.

Soal motor listrik untuk kompetisi, Rendy menjelaskan isu seperti ini sudah biasa. "Memang rider perlu membiasakan diri dengan karakter motor listrik yang punya torsi sangat besar," jelasnya.

Ia menjelaskan hal serupa juga terjadi pada project-project konversi motor listrik untuk drag race.

Seperti Vespa Sprint 150 klasik yang sudah dikonversi jadi elektrik dan siap diturunkan di kelas Free For All (FFA), dengan top speed tembus 200 Km/Jam saat diukur menggunakan dyno test.

"Terus terang, untuk rider-nya, kami malah nggak berani kalau pakai orang luar meskipun pembalap profesional. Harus pakai teman sendiri yang sudah tahu betul karakter motor listrik kompetisi," kata Rendy.

"Butuh waktu untuk beradaptasi dengan motor listrik untuk drag yang butuh skill sendiri karena punya feel berbeda."

Ia pun menjelaskan, kalau asal buka gas, motor bisa langsung terbalik karena torsi kelewat besar. 

"Harus dirunut buka gasnya. Setelah dapat torsinya, gas ditambah dikit lagi dan seterusnya," jelasnya.

Pada KTM 250 EXC Six Days two stroke tahun 2017 yang sudah menggunakan Dinamo 3 Kw dan Baterai Lithium Polymer 4.4Kwh dengan discharge 600 ampere ini, selain masih melakukan riset pada gear ratio, Rendy juga melakukan mapping ulang pada controller merek Nanjing yang dipakai.

"Controller ini sama dengan ECU pada motor-motor bensin yang banyak kita kenal saat ini. Kita mapping ulang agar bawahnya nggak terlalu keras. Kemungkinan bawahnya saya pasang limiter seperti bawaannya dulu, ketika masih menggunakan mesin bensin," jelas Rendy.

Jika nanti sudah siap turun, Rendy memproyeksikan KTM 250 EXC Six Days yang telah berubah jadi elektrik ini bisa melahap medan trabas sejauh 80 Km.

"Kalau dipakai di jalan aspal, bisa sampai sekitar 130 Km jarak tempuhnya," pungkas Rendy. 



MORE STORIES