Ketika 76Rider bertanya tentang koleksi sepeda miliknya, Muhammad Abdul Hakim atau lebih akrab disapa Jambol, atlet downhill dengan berbagai prestasi bersinar, baik di kejuaraan nasional Downhill, maupun Kejuaraan Asia MTB Series ini langsung tersenyum.
“Terus terang sepeda itu bukan untuk koleksi. Tapi lebih sebagai sarana saya berlatih,” buka Jambol.
Namun diakuinya, dari salah satu sepeda miliknya itu, ada satu yang punya nilai historis tersendiri dalam perjalanan kariernya.
Sepeda BMX Race (BMX Polygon Razor Elite)
Sepeda inilah yang bisa dibilang istimewa dari sederet sepeda milik Jambol. “Saya dulu lebih dulu jadi atlet BMX race sebelum akhirnya pindah ke downhill,” buka Jambol yang mulai fokus ikut BMX race tahun 2010 sampai 2018.
Sampai sekarang sepeda hasil rakitan sendiri dan sudah menghabiskan bujet Rp 20-an juta itu masih dipakainya sekadar untuk latihan BMX sambil mencari kesenangan.
MTB 4 Cross (Polygon Cozmic DX)
Nah masih terkait dengan BMX, dulu ketika ada kompetisi BMX race biasanya digelar juga kejuaraan MTB 4 Cross. “Jadi saya dulu ikut 2 kelas, yaitu BMX Race dan MTB Cross,” kata Jambol. Sampai sekarang sepeda ini masih dipakai latihan di trek BMX untuk asah skill downhill.
MTB XC (Polygon Syncline 7 Carbon)
Alasan Jambol membeli sepeda ini karena menurutnya, atlet downhill mutlak butuh MTB XC untuk melatih fisik dan daya tahan tubuhnya. “Dengan sepeda ini, saya bisa latihan di manapun. Di jalan raya bisa, di gunung juga bisa,” tukas Jambol.
MTB Enduro (Polygon Siskiu N9)
Sepeda jenis ini menurut Jambol paling mendekati spek MTB downhill. “Jadi saya sering memakainya untuk latihan di trek downhill, yang kemudian diteruskan dengan trabasan jarak jauh dari atas gunung ke desa-desa, untuk melatih skill downhill saya,” jelas Jambol.
Alasan Jambol tidak memakai MTB downhill, karena kadang saat trabasan, dia juga ketemu dengan trek tanjakan yang tak mungkin dilalui dengan MTB downhill karena pasti berat. (BM)