Tahun ini, 76Rider turut mensponsori gelaran balap bergengsi Matapanah Cup Race (MCR) 2024 yang menurut rencana akan digelar 4 putaran.

Hal ini disampaikan Rudi Subagyo selaku komandan Mata Panah Event Organizer kepada 76Rider, saat ditemui di sela-sela penyelenggaraan 76Rider MCR 2024 putaran pertama yang digelar di GOR Kanjuruhan Malang pada Sabtu-Minggu, 24-25 Februari 2024.

"Support dari 76Rider ini menjadi apresiasi bagi kami untuk terus menyelenggarakan event balap berkualitas sepanjang tahun 2024 ini, setelah keberhasilan kami menggelar MCR tahun 2023 lalu," tutur pria yang akrab disapa dengan Rudi Ceklek ini.

Kerjasama 76Rider sebagai wadah bagi para talent maupun atlet extreme sports di Indonesia ini tentu menjadi angin segar pula bagi para penggemar supermoto.

Menurut Rudi, dalam 76Rider MCR 2024 ini turut digelar pula beberapa kelas kejuaraan supermoto sebagai supporting class.

Pertama adalah Supermoto s/d 180cc (40 tahun ke atas), berikutnya Supermoto s/d 180cc Novice, dan Supermoto s/d 180cc Expert. 

Dari pembagian kelas ini tampak bahwa kejuaraan supermoto di 76Rider MCR 2024 membuka kesempatan bagi para rider pemula hingga profesional dan bahkan para rider veteran atau komunitas untuk ikut ambil bagian.

"Untuk putaran pertama ini dari 4 kelas yang dibuka untuk supermoto, ada 40-an starter yang ikut ambil bagian," sebut Rudi.

Beberapa nama pembalap profesional supermoto yang ikut ambil bagian antara lain Farudila Adam, Rexy Kepo, Andreas Lukito, Kiki Aranxa dan masih banyak lagi.

Tak ketinggalan Tommy Salim yang kali ini membalap di bawah bendera tim FedG SS1 Racing Oil dan sukses menyabet podium pertama di kelas Supermoto s/d 180cc Expert setelah berhasil menyalip rival beratnya Andreas Lukito di tikungan jelas garis finish ketika balap diguyur hujan pada sore harinya.

Sementara itu, Gerry Salim yang sementara ini masih fokus pada kelas Bebek atau Underbone berharap MCR terus menyiapkan trek balap yang bagus seperti di GOR Kanjuruhan ini untuk menggelar balap berkualitas.

"Untuk balap di Jawa Timur, MCR ini masih event yang terbaik. Selain balap digelar 2 hari, dan ada Race 1 dan Race 2 untuk kelas point, penataan layout trek juga sudah bagus dan semoga ke depan terus dipertahankan," sambut Gerry.

Sementara Abah Momo Harmono, pembalap legendaris Jawa Timur era 1980-an yang masih terus membalap sampai sekarang dan ikut bertarung di kelas Supermoto s/d 180cc untuk 40 tahun ke atas juga turut memuji kualitas gelaran MCR ini, terutama layout sirkuit.

"Trek tidak seperti slalom. Tapi ada trek lurus yang mencukupi untuk speed, dan tikungan untuk rolling. Jadi pembalap punya kesempatan mengembangkan kemampuan dirinya, dan juga motor," pungkas Abah Momo.