Downhill

Downhill

Home » Stories » Downhill
Boyo Maladi | 01 January 1970

MTB atau mountain bike alias sepeda gunung banyak disuka karena cukup nyaman untuk melibas segala macam medan. Tapi, jangan salah! Ternyata ada banyak jenis MTB yang memang didesain sesuai dengan peruntukannya.

“Pemula wajib tahu, apalagi yang ingin ikut kompetisi, karena tiap jenis kompetisi MTB butuh sepeda yang memang didesain sesuai dengan trek dan kompetisinya,” buka Mohammad Abdul Hakim atau lebih akrab disapa Jambol, adalah atlet downhill dengan beberapa prestasi bersinar, baik di kejuaraan nasional Downhill, maupun Kejuaraan Asia MTB Series.

MTB XC (Cross Country)
Cross Country

 

Didesain untuk melibas jalan makadam hingga off-road ringan. MTB jenis ini juga dirancang untuk jalur on road, karena itu MTB XC menggunakan frame hard tail.

“Frame model ini tidak pakai suspensi belakang. Tujuannya supaya lebih ringan di tanjakan, sesuai dengan kejuaraan cross country yang berdurasi panjang, dan trek banyak tanjakan,” jelas Jambol.

MTB Trail
MTB Trail

 

Desain sepeda MTB Trail mirip dengan MTB XC. Namun sepeda ini diperuntukan untuk melibas medan yang lebih berat.

“Ada banyak turunan dan obstacle seperti rock garden (tumpukan bebatuan alami) sehingga sepeda jenis ini menggunakan suspensi belakang. Selain itu fork depan MTB jenis ini juga lebih tinggi dari MTB XC, yakni memiliki panjang travel antara 120-140 milimeter,” jelas Jambol.

MTB All Mountain
MTB All Mountain

 

Diciptakan untuk melibas trek pegunungan. Karena itu ciri khas model ini ada pada suspensi depannya yang berukuran 140 - 160 mm. MTB All Mountain juga dibekali suspensi belakang, sehingga cukup nyaman untuk melibas jalan makadam sekalipun.

“Model balapannya sudah mendekati downhill, tapi durasinya lebih panjang, dan ada tanjakannya juga. Karena itu dibikin fork dengan travel lebih panjang biar di turunan lebih enak,” jelas Jambol.

MTB Enduro
MTB Enduro

 

Seperti All Mountain, MTB Enduro juga menggunakan suspensi ganda atau full suspension. Secara desain, MTB Enduro mirip dengan MTB Downhill. Hanya saja spesifikasi MTB Enduro biasanya tidak secanggih MTB Downhill. Namun MTB Enduro biasanya lebih gesit dibandingkan MTB Downhill.

“Bisa dibilang sepeda MTB jenis ini semi downhill dan semi XC. Kenapa demikian karena jika sepeda downhill dipakai enduro maka teralu berat, karena sepeda downhill khusus turunan, sedangkan trek enduro ada tanjakan juga,” ungkap Jambol.

Ditambahkannya, MTB XC tidak diperbolehkan untuk enduro karena tidak dilengkapi dengan sokbreker belakang. “Terus travel fork depan terlalu pendek, sementara untuk enduro minimal harus punya travel 140 – 170 mm. Sepeda XC nggak mampu buat enduro karena turunannya ekstrem hampir sama kayak downhill,” sebut Jambol.

MTB Downhill
MTB Downhill

 

MTB downhill didesain untuk melibas turunan. Karena itu MTB jenis ini dibekali travel fork yang panjang, bahkan ada yang hingga 200mm.

Travel panjang diperlukan agar turunan tidak terasa curam. Konstruksi sepeda jenis ini juga sangat kokoh, karena itu harga MTB Downhill terbilang mahal.

Selain itu, sepeda MTB dengan suspensi ganda atau full suspension biasanya kurang lincah dipakai di aspal. Karena suspensinya akan terasa mantul-mantul saat pedaling.

“MTB downhill dirancang khusus untuk trek berupa turunan, sehingga frame didesain lebih kuat guna menghadapi trek dan obstacle lebih ekstrem. Sehingga MTB downhill lebih berat dibanding MTB lain. Fork depan juga lebih tinggi dan punya konstruksi double crown supaya setang nggak bisa muter 360 derajat. Mirip motor trail,” pungkas Jambol.

Nah sekarang paham kan jenis MTB dan peruntukannya? (BM)



MORE STORIES