Agha Riansyah: Grasstrack Sudah Jauh Lebih Mahal Ketimbang Motocross!

Agha Riansyah: Grasstrack Sudah Jauh Lebih Mahal Ketimbang Motocross!

Home » Stories » Agha Riansyah: Grasstrack Sudah Jauh Lebih Mahal Ketimbang Motocross!
Boyo Maladi | 24 November 2023

Anggapan gengsi grasstrack ada di bawah motocross sekarang ini justru terbalik. Bahkan telah muncul anggapan, grasstrack jauh lebih mahal ketimbang motocross!

Hal ini dibenarkan oleh Agha Riansyah, pembalap motocross nasional yang tergabung dalam 76Rider MX Squad.

"Dikatakan grasstrack bisa lebih mahal ketimbang motocross karena sekarang ini orang berani beli motor built-up atau SE (Special Engine) baru untuk dijagal dan dijadikan gacoan grasstrack," buka pria kelahiran Pasuruan, 08 Mei 1992 yang mengawali karier motocross di tahun 2008.

Ia menambahkan, motor SE yang baru dibeli itu hampir semua komponennya terpakai. Dari sini muncul anggapan spek motor sudah menyerupai motor grasstrack pabrikan.

"Kecuali mesin yang menggunakan spek lokal menyesuaikan kelas yang diikuti. Seperti untuk kelas Sport Trail, maka menggunakan mesin Ninja atau CRF," jelas Agha.

Meski masih menggunakan mesin motor lokal, tapi jangan salah. Semua komponen mesin ini juga dimodifikasi agar lebih advanced lagi, sebelum di-setting ulang.

"Meski mesin bawaan motor, tapi untuk karbu, pengapian, atau membran semuanya juga pakai limbah motor SE," imbuh Agha. 

Dari sini, untuk modifikasi mesin sendiri saat ini ada banyak bengkel spesialis. "Ada tuner spesialis mesin 4-tak, atau 2-tak. Ada juga spesialis mesin berdiri atau mesin tidur. Semua ada spesialisasinya masing-masing. Sebab memang mereka punya tugas tak hanya bikin motor kencang, tapi juga tahan digeber," jelentreh Agha.

Nah semua proses modifikasi ini butuh waktu lama dan biaya yang tak murah. "Sementara untuk motocross kan tinggal pakai aja. Ini yang memunculkan anggapan motor grasstrack lebih mahal ketimbang motocross," tandas Agha.

Ia pun mencontohkan KTM250 yang jadi motor SE favorit untuk dijagal. "Motor KTM 250 ini disuka karena suspensinya yang lebih advanced sehingga paling banyak diminati ketimbang motor Jepang lainnya. Padahal dari segi harga jauh lebih mahal," ungkap Agha.

Dari sini bisa disimpulkan grasstrack tak lagi bisa dianggap sebelah mata, karena biaya bahkan jauh lebih mahal daripada motocross. Memang untuk kelas Pemula, biaya bikin motor masih sangat terjangkau dengan basis motor bebek. Tapi begitu naik ke kelas Pro, baru terasa biayanya yang sangat tinggi karena sudah terjadi persaingan spek mewah. Persis yang terjadi di balap road race. 



MORE STORIES